Ini cerbung pertama yang aku buat, tadinya cerbung ini mau aku buat cerpen, bahkan malah tadinya ga jadi buat, tapi karena sahabat aku Sarah Salsabila pengen banget baca, jadi aku buat deh, hope you like it yaa Sardi . . . :}
Dear Neptunus,
Hari ini adalah hari
pertama aku masuk sekolah setelah libur panjangku. Yaa, sekolah ini adalah
sekolah yang memang daridlu aku inginkan.
Kelas X.5, itu adalah kelas baruku. Aku punya banyak teman disini.
Nus, kamu tau ga, disini aku ketemu cowo yang super pinter dan kece loh, menurut pandangan pertama aku sih, kayanya aku sama dia bisa cocok Nus.. Yaa I hope so.
Nus, cukup segini dulu ya perahu cerita kali ini.
Kelas X.5, itu adalah kelas baruku. Aku punya banyak teman disini.
Nus, kamu tau ga, disini aku ketemu cowo yang super pinter dan kece loh, menurut pandangan pertama aku sih, kayanya aku sama dia bisa cocok Nus.. Yaa I hope so.
Nus, cukup segini dulu ya perahu cerita kali ini.
Itu adalah surat pertamaku untuk neptunus, dan itu juga tulisan
pertamaku setelah lulus dari SMP. Memang
benar apa yang aku tuliskan di suratku itu. Disini aku bertemu seorang
laki-laki yang spesial, belum pernah aku bertemu laki-laki seperti ini
sebelumnya.
***
“Rem! Balikiiiin guntingnyaa!! Itu mahal tau!!”
Teriakku sambil mengejar Remi yang terus berlarian dikelas.
Remi, dia adalah anak dikelas ini yang paling jail, tapi dia juga anak yang
paling kreatif dan berbakat. Dia adalah sahabat laki-laki pertama aku dikelas
ini. Dia duduk dibelakang aku karna itu kita bisa deket, walaupun di dari SMP
yang berbeda. Aku adalah korban bully-an
dia setiap hari dikelas, selain karena aku duduk didepannya, aku juga termasuk
anak yang ga bisa diem yaa bisa dibilang aku itu cerewet banget HAHA..
Aku sering banget ngobrol sama Remi tentang semua hal.
Berbeda dari hari biasanya, hari ini kita ngebahas tentang orang yang kita suka
satu sama lain. Sedikit speechless setelah tau orang yang Remi suka, dia itu suka
sama Luhdeh. Luhdeh dia itu teman baik aku dikelas, kita sama-sama suka menulis
cerita ataupun puisi, Luhdeh memang bukan orang serba berkecukupan. Sejak tau
Remi suka sama Luhdeh, aku sering dibikin bahan buat ngemodusnya mereka berdua,
yaa walaupun sedikit risih, tpi gapapalah itu gunanya teman bukan? hehe
Sejak masuk ke kelas ini aku bertemu dengan seorang cowo,
yang baik, lumayan pinter dan pastinya kece. His name is Rama. Lebih tepatnya
Alfika Ramadhan. Rama itu seorang anak pramuka. Dia berasal dari keluarga yang hobby nya pindah kemana-mana. Remi udah tau
kalo aku suka sama Rama.
***
“Waktu tinggal 10 menit lagi!” Teriak
Mr. Harto sang guru Biologi mengagetkan. Aku yang dari tadi termenung dengan lamunan
ku yang tidak jelas pun kaget dan cepat-cepat membaca soal, tapi karena ulangan
ini mendadak dan semalem aku ga belajar jadi yaa dengan sangat terpaksa jawaban
Remi menjadi korban untuk di copy.
Untung saja pelajaran matematikanya freeclass
, jadi otakku tidak stress.
“Kugy lo kenapa tadi? Ko ngelamun terus? Ada masalah?
Ceritaaa!” Teriak Remi dengan nada memelas.
“Gapapa kok Rem, cuman lagi galau aja!”
“Galau kenapa lo ? Yaah jahat ga cerita”
“Gue galau soalnya temen gue ga berani nembak cewe idamannya!”
Teriak aku sambil menahan ketawa.
“Sial lo Gy! Dari pada lo, yang belum ada kepastian dari dia!”
“Hahaha iya siiihhh, emang lo udah ada kepastiannya?”
“Yaa udah lah!”
“Sejak kapan?!”
“Kepoo kamuuuu” Jawab Remi sambil lari ke kantin.
Ternyata setelah Remi dikepoin, emang bener dia udah ada
kepastian dari Luhdeh, tinggal nunggu tanggal yang tepat aja buat nembaknya
hahaha..
To Be Continued...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar