Senin, 05 November 2012

[SHORTSTORY] Keenan & Hujan

Haloo... Hmm, kai ini Ditra mau ngepost tentang naskah drama yang Ditra buat, sebenernya ini itu tugas dari ibu Ken, tapi dikarenakan naskahnya terlalu bagus, jadi ga ada salahnya dong Ditra share di blog hehe, oh iya insyaallah nanti Ditra ngepost 'Keenan & Hujan' juga tapi yang versi cerpen- nya. so check it now, hope you all like this!






             Hari ini menjadi hari yang berbeda dengan hari lainnya, hari ini Remi, sahabat terbaik Kugy sedang berulang tahun. Rencananya sore ini Kugy dan Remi akan makan bersama di rumah Remi.

Noni :“Kugy! Buruan bangun, sore ini kamu ada janji sama Remi kan? Cepet banguun..!”
            (Teriak Noni membangunkan Kugy)

Kugy :”Aduh Nonii.. ya ga usah teriak di telinga juga kali..”

Noni :”Yaa abis alarm udah bunyi dari tadi lo ga bangun-bangun juga”

Kugy :”emangnya sekarang jam berapa sih ?”

Noni :”Sekarang itu udah jam 1 Kugy..”

Kugy :”Serius ? aiih bilang kek dari tadi..”

Noni :”Laah, ya salah sendiri ga bangun-bangun, udah sana cepetan mandi”

Kugy :”Hehehe, oke okee..!”

            Setelah mandi dan bersiap-siap Kugy pun segera berangkat untuk menemui Remi.

Kugy :”Duh, bagus banget. udah telat, belum beli kado, hujan, busway nya lama, halte sepi!”
            (ucap kugy sambil menunggu busway yang tak kunjung datang)

Keenan :”Hmm, heyy.. Lagi nunggu busway ?”
            (Terdengar suara anak laki-laki dari arah pintu)

Kugy :”Eh iya hehe, kamu juga ?”
            (jawab Kugy dengan suara pelan)

Keenan :”I\Hmm iya, hujan-hujan gini, sendirian aja..”

Kugy :”Iya nih hehe, by the way kamu lagi nunggu busway juga?”

Keenan :”Hmm iyaa, hujan-hujan gini kenapa ga naik mobil pribadi aja ?”

Kugy :”Kirain hari ini ga akan hujan jadi naik busway aja deh, kalo kamu kenapa ga naik kendaraan pribadi aja?”

Keenan :”Gapapa, aku suka sekali dengan musim hujan”

Kugy :”Oh gitu, sama...”

Keenan :”Eh buswaynya udah dateng tuh, tar kamu telat lagi”
(ucap Keenan memotong permbicaraan Kugy)

Kugy :”Hmm.. Eh iya, ya udah duluan yaa...”

Pertemuan singkat itu berhasil membuat Kugy terus bertanya-tanya siapakahlaki-laki penyuka hujan itu.

Remi :”Gy, lo gapapa kan ? perasaan sore ini lo ngelamun mulu deh”

Kugy :”Eh Remi, iya Rem, gue gapapa ko”

Remi :”serius nih gapapa ?”

Kugy :”Iya serius, ya udah lanjut makannya aja yuk, nanti keburu dingin hehe”

            Keesokan harinya, hujan kembali membasahi kota ini, Kugy duduk di halte kemarin, dan lagi-lagi...

Keenan :”heyy! lo cewe kemarin kan ?”

Keenan :”Iyaa.. Mau ketempat kemarin lagi ?”

Kugy :”engga, mau ke toko buku hehe”

Keenan :”oh gituu, gue ikut yaa, sekalian mau beli buku kanvas hehe”

Kugy :”sip boleh-boleh, kamu pelukis yaa ?”

Keenan :”hmm, ga juga, ngelukis itu cuman hobby doang kok”

Kugy :”Oh gituu..”
            (suasana dingin mulai terasa)

Keenan :”Eh iya kita dari kemarin ngobrol tapi gatau nama kita satu sama lain, gue Keenan”
            (ucap Keenan memecahkan suasana dingin ini)

Kugy :”Oiya yaa hahaha, hmmm gue Kugy”

Keenan :”Nama yang bagus”

Kugy :”makasihh, kamu juga kok”

            Setelah sampai di toko buku, Kugy dan Keenan mulai mencari barang yang mereka butuhkan. Ketika mereka selesai, hujan sudah sedikit reda.

Keenan :”Gy, gue duluan yaa..! see you next time!”
            (Keenan kemudian lari menjauh)

Kugy :”Iyaaa”

            Keesokan harinya, Kugy menceritakan semua tentang Keenan kepada Noni, dikamar Noni.

Kugy :”Non, lo tau ga?”

Noni :”ngga, kan lo belum ngasih tau Gy”
            (jawab Noni dengan wajah usil)

Kugy :”Iiih Noni, seriusss.... Gue ketemu laki-laki super dingin di halte”

Noni :”Itu cuman keberuntungan kecil doang Gy, ga usah lebay gitu deh”

Kugy :”Yaa kalo emang sekali ketemu mah emang iya keberuntungan, tapi aku sama dia itu ketemu dihalte dua kali berturut-turut Non”

Noni :”Emang dia itu gimana sih orangnya ?”

Kugy :”dia itu, manis, kece, dingin, hobby ngelukis, suka hujan, hm yang gue tau sih itu”

Noni :”Jangan terbang tinggi dulu lo Gy,tar jatuh!”

Kugy :”ih Noni, gue cuman kagum kok, suerr”

Noni :”Kagum juga bisa jadi suka kaliii!!”
            (ucap Noni dengan nada jail, lalu berlari keluar kamar)

            Kugy dan Keenan semakin dekat setiap harinya, tetapi berbeda dengan hari ini, hari ini cuaca cukup cerah, sore ini Kugy berencana menemui Keenan di halte, sekalian pergi ke rumah Remi. Tapi ada yang aneh, hari ini halte menjadi rame, terang, dan panas, dan lagi tidak ada Keenan.

            Sudah beberapa kali Kugy pergi ke halte di jam yang sama seperti dulu saat ia bertemu dengan Keenan, tapi tetap saja laki-laki yang memiliki suara merdu seperti rintikan hujan itu tidak ada.

‘Oh iya, Keenan pernah mengatakan bahwa ia suka dengan hujan, jangan-jangan...’
(ucap Kugy dalam hati)

             Akhirnya Kugy sadar, Keenan telah hilang bersamaan dengan musim hujan yang telah berakhir.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar